SISTEM LISTRIK 3 PHASE
Pada artikel sebelumnya
sudah saya jelaskan mengenai perbedaan arus listrik AC maupun arus listrik DC.
Nah sekarang akan saya bahas mengenai sistem listrik 3 phase..
Sistem 3 phase ini diperkenalkan dan
dipatenkan olehe Nikola Tesla. Dan dalam penggunaannya sistem ini telah banyak
di adopsi oleh beberapa perusahaan di dunia. Sistem 3 phase memiliki keunggulan
yaitu lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem 2 phase maupun 1 phase.
Dikatakan lebih ekonomis atau lebih hemat karena listrik 3 phase ini dapat
menghantarkan daya listrik yang besar meski dengan ukuran penghantar yang sama
dengan sistem listrik 2 atau 1 phase. Dengan menggunakan sistem 3 phase maka
motor listrik akan memiliki tenaga yang maksimal.
Listrik 3 phase sebenarnya
menggunakan sistem arus AC yang mempunyai 3 penghantar dengan sudut phase
sebesar 120 degree. Dalam sistem 3 phase terdapat 2 macam hubungan antara lain
hubung bintang atau star dan hubung delta. Berikut penjelasan mengenai kedua
hubung listrik 3 phase tersebut, antara lain :
1. Listrik 3 phase hubung bintang (
Y).
Hubung bintang
identik dengan huruf Y, lebih jelasnya kita lihat gambar di bawah berikut:
Gbr
diatas merupakan sistem 3 phase dengan tegangan 200V/ 100V
Pada
gambar diatas terdapat 2 macam tegangan yang dikenal dengan tegangan antar
phase ( Vpp : Voltage phase to phase ) dan tagangan phase ke netral (Vpn :
Voltage phase to netral). Dengan sistem netral digroundingkan ke tanah. Di
indonesia sendiri sistem 3 phase tiap phasenya diberi simbol R-S-T atau X-Y-Z
dengan netral ( N). Penjelasan dari gambar diatas antara lain :
1. Tegangan
antar phase yaitu phase R dengan Phase S disebut dengan tegangan 200 V 1 phase
dengan tidak diberikan netral atau Ground. Dapat digunakan untuk menghidupkan
listrik, perangkat elektrik dengan tegangan input ± 200 V.
2. Tegangan
antar phase dengan netral yaitu phase R, S degan netral disebut tegangan 200 V
1 phase tetapi penggunaannya menggunakan netral.
3. Tegangan
phase dengan netral yaitu phase T/ S dengan netral disebut tengan 100 V dapat
digunakan perangkat listrik bertegangan ± 100 V.
4. Tegangan
antar phase dengan phase yaitu phase R, phase S dan phase T ini disebut
tegangan 200 V 3 phase
Tegangan 3 phase hubung bintang atau
star ini dapat langsung digunakan oleh konsumen atau pengguna karena output
sudah sesuai dengan standar tegangan dengan menghasilkan netral.
2. Listrik 3 phase hubung delta
Gambar diatas merupakan
listrik 3 phase hubung delta, prinsip dari hubung delta ini sama dengan hubung
star. Bedanya untuk hubung delta biasanya tegangan lebih besar bisa sampai 1000
volt dan hubung delta tidak bisa langsung digunakan oleh konsumen karena
tegangannya tidak sama dengan listrik yang digunakan di area perusahaan ataupun
perangkat elektronika yang ada di indonesia. Hubung delta dapat menampung
tegangan yang lebih besar sehingga biasanya digunakan di gardu utama perusahaan
listrik.
Penggunaan 3 phase
hubung delta biasa digunakan untuk tegangan utama yang disambungkan dengan sebuah
trafo step down. Dengan penggunaan trafo step down ini tegangan dapat
disesuaikan sesuai kebutuhan misalnya tegangan dari gardu utama PLN sebesar
20000 V dengan hubung delta maka dengan di step down hubung star 220 V dengan
penggunaan netral maka hasilnya dapat digunakan perangkat elektronik di
perumahan ataupun diperusahaan.
Dari penjelasan diatas
mengenai listrik 3 phase hubung star dan hubung delta sama- sama digunakan
tergantung penggunaan dan manfaatnya. Intinya hubung star dapat langsung
digunakan untuk perangkat elektronika, tetapi untuk hubung delta belum bisa
langsung digunakan karena dalam hubung delta tegangan yang ada terlalu besar
sehingga dibutuhkan trafo step down untuk menyesuaikan listrik dari perangkat
elektronika.
Ok sekian dari saya ya
gan mengenai listrik 3 phase, tunggu kelanjutan artikelnya ya gan. Semoga
bermanfaat artikel yang saya tulis ini........