Perbedaan dan Fungsi Fuse,
MCB dan ELCB.
Halo semua kemarin dalam artikel
sebelumnya saya telah menjelaskan mengenai KHA (Kuat Hantar Arus) yaitu
kekuatan yang dapat ditahan oleh kabel dalam mengalirkan arus listrik. Harus
diingat selalu ya jangan salah pilih dalam pemilihan kabel karena salah satu
penyebab utama kebakaran di indonesia adalah kondisi kabel yang tidak sesuai dengan KHA yang dibutuhkan.
Nah kali ini saya akan sedikit mengulas mengenai
perbedaan dan fungsi dari fuse, MCB dan ELCB. Mari simak artikel ini dengan
baik ya.
1.
Fuse
Fuse adalah sebuah
komponen yang digunakan sebagai pemutus/ safety sebuah rangkaian komponen
listrik.
- Prinsip kerja dari fuse ini adalah jika terdapat lonjakan arus yang melebihi kapasitas kekuatan dari fuse tersebut. Misalnya terdapat Fuse 10 A dan anda memasang beban motor dengan kapasitas 15 A maka saat motor dihidupkan fuse akan putus.
- Cara menentukan ukuran fuse.
Fuse breakpoin (Ampere) = 125% x Rate current (Ampere)
Keterangan
:
- Fuse breakpoin : Ukuran fuse,
- Rate current : Arus maksimal yang dibutuhkan beban.
Sebuah contoh :
Jika terdapat motor dengan kekuatan 0.5
KW dengan tegangan 100 V berapakah fuse yang dibutuhkan untuk memproteksi motor
agar aman dari shorting?
Pertama anda harus mencari Rate current
dari motor tersebut menggunakan hukum daya.
Jadi dapat dilihat
untuk ukuran fuse adalah 6,25 A dan jika dipasaran tidak ada yang sama dengan
ukuran tersebut carilah 1 tingkat ukuran fuse di atas perhitungan fuse
tersebut.
2.
MCB
MCB
(Miniature Circuit Breaker) adalah perangkat
elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung
dan pembatas rangkaian listrik dari arus yang berlebihan.
·
Perbedaan yang
MCB dengan fuse adalah jika MCB terdapat lonjakan arus yang melebihi kapasitas
kekuatannya maka MCB akan break atau turun. Tetapi switch dari MCB ini bisa
kita naikkan kembali dan tidak perlu mengganti MCB berbeda dari fuse jika
terdapat lonjakan arus fuse akan putus maka fuse harus di ganti.
·
Harus diingat dalam
penentuan MCB anda harus memperhatikan kapasitas kabelnya juga karena
prinsipnya MCB melindungi beban dan melindungi kabel dari kebakaran.
Sebuah contoh :
-
Jika terdapat beban
maksimal 10 A jika terjadi short atau hubung singkat maka beban akan dengan
cepat naik (butuh diingat jika terjadi hubung singkat antara kutub Load dengan
netral maka beban akan naik dengan seketika).
Jika MCB 10 A maka secara otomatis akan OFF karena sudah diproteksi MCB 10 A dengan
catatan kabel harus memiliki KHA di atas 10 A. Jika KHA kabel dibawah 10 A
misalnya 7 A maka yang terjadi saat terjadi hubung singkat Arus akan naik
dengan cepat sampai titik 10 A atau kerja dari MCB tetapi karena ukuran KHA
kabel hanya 7 A maka kabel akan meleleh dan lama – lama akan terbakar terlebih
dahulu sebelum titip kerja MCB yaitu 10 A. Hal itulah yang menyebabkan
kebakaran di perumahan kita.
3.
ELCB
Bicara safety listrik
tentunya anda harus mengenal ELCB ini. ELCB (Earth Leakage Circuit
Breaker) adalah perangkat pemutus yang akan bereaksi apabila terjadi kontak
antara Arus load, netral ataupun grounding.
- Prinsip kerja dari ELCB ini adalah jika terjadi short atau hubung singkat antara load, netral ataupun ground dan mencapai resistance (hambatan) yang ditentukan maka switch akan turun. Jika kita setting resistance 0.3 Ohm dan hubung singkat melebihi 0.3 Ohm maka switch akan turun (OFF).
- Tetapi ingat ya saat memasang ELCB anda harus memastikan rangkaian kabel di rumah anda harus terpasang grounding.
OK rekan-rekan saya
rasa cukup sekian ya bahasan mengenai Fuse, MCB dan ELCB. Jika anda kurang
memahami tolong komen dan tanyakan saja ya.
Terima kasih atas partisipasi dan telah membaca
blog saya ya.....
5 comments:
MCB dengan Fuse masangnya duluan mana? tolong dijelaskan alasanya pak terimakasih
Maaf telat saya membalasnya.
Tentunya yang lebih dahulu yaitu MCB karena basicnya MCB fungsi utamanya sebgai pembatas Arus utama. Sedangakan Fuse pengaman arus (short) dari beban tersebut.
Jadi tiap perangkat pasti memiliki fuse tapi dapat menggunakan 1 MCB untuk beberapa perangkat.
Mungkin itu pengetahuan saya mengenai Fuse dan MCB pak.
Mohon maaf jika ada kekeliruan.
Penentuan 125% dari arus nominal menggunakan standar apa pak?
Terima Kasih
125% merupakan rata-rata lonjakan penggunaan fungsi fuse pak. Karena Jika kita beri 100% maka fuse akan cepat putus. Sebenarnnya bisa kita beri 150% tetapi kinerja fuse tidak akan maksimal.
Mungkin seperti itu penjelasan dari pengetahuan saya.
125% itu diambil dari pengalaman pak. Tapi untuk standar PUIL setahu saya 115% untuk fuse atau CB
Posting Komentar