Belajar Relay Tahap 2
Menyambung artikel minggu kemarin mengenai
penjelasan tentang relay (Belajar cepat relay Tahap 1). Kemarin sudah saya jelaskan mengenai komponen dasar
relay, Jenis relay dan kegunaannya. Nah sekarang agan sekalian kali ini saya akan
memberi contoh beberapa rangkaian relay dan fungsi utama dalam relay,
perhatikan ya gan.
1. Rangkaian Timer relay Flip-flop
1. Rangkaian Timer relay Flip-flop
- Peralatan yang digunakan antara lain :
- 2 buah Timer dengan coil 24V DC plus socket,
- 1 buah Relay MY2 atau LY2 dengan coil 24V DC plus socket,
- Saklar ON/OFF,
- Power Supply 24V DC,
- Kabel,
- Lampu 220V AC
- Keterangan :
Dilihat dari gambar
diatas terdapat 2 rangkaian dengan 2 input 24V DC dan 220V AC. Kenapa dibedakan
karena saya ingin menunjukkan kepada anda relay dapat menghubungkan tegangan
tinggi dengan sinyal input tegangan rendah. Input 24V DC digunakan untuk
mengaktifkan coil relay dan untuk input 220V AC digunakan untuk menghidupkan
lampu (bisa menggunakan lampu pijar, LED ataupun neon saran saya lebih baik
menggunakan lampu pijar).
- Sistem Kerja :
- Tegangan 24V DC standby, saat saklar ON/OFF di tekan maka arus listrik mengalir di T2 melalui contactor kaki 9 ke kaki 1 (artinya T2-1 dalam kondisi NC lihat dalam lingkaran merah).
- Dari T2 contactor kaki 1 arus listrik mengalir memberi sinyal ke T1 (T1 ON). Seperti saya bilang timer digunakan untuk penunda waktu yang artinya armature tidak akan berubah kondisi dari NC ke NO sebelum waktu penunda terpenuhi disini kita setting waktu 1-2 detik. Setelah 1-2 detik maka armature akan berubah posisi ke NO.
- Setelah T1 ke posisi NO maka T1-1 kaki 9 dan 5 dapat mengalirkan listrik ke Coil T2 dan R1(lihat lingkaran biru) maka lampu akan menyala selama 0.5 detik kenapa 0.5 detik karena T2 kita setting 0.5 detik waktu tundanya. Lampu bisa menyala karena R1 sudah aktif yang artinya R1-1 berubah posisi ke NO maka contactro kaki 9 dan 5 tersambung sebentar. Hal ini akan berlangsung seterusnya lampu akan mati dan hidup terus menerus seperti flip-flop sebelum saklar on/off dimatikan kembali.
2. Rangkaian Latching
relay
- Peralatan yang digunakan antara lain :
- 2 buah Relay dengan coil 24V DC/ 110 V AC plus socket,
- Tombol Start,
- Tombol Stop/ Sensor/ Limit switch,
- Power supply 24V DC jika tegangan input mau dibedakan input tegangan PLN,
- Kabel.
- Sistem Kerja
Sambungkan Rangkaian
dengan kabel yang tersedia, Input dapat kita beri 24V DC/ 110V AC tergantung
dengan coil relay.
- Input tegangan standby, saat tombol start di tekan maka arus listrik akan masuk melewati tombol stop/ reset/ sensor dan kemudian arus listrik akan memberi tegangan di R1 dan R2. R1 akan ON maka di R1-1 kaki 9 dan 5 terhubung sehingga arus akan mengunci relay R1. R1 berfungsi untuk latching atau pengunci tegangan yang artinya tombol start cukup kita tekan sekali saja maka mesin akan terus ON.
- Dan mesin akan mati apabila tombol stop/ sensor terputus sehingga R1 tidak teraliri listrik lagi maka mesin akan OFF. Dan untuk R2 dapat kita gunakan untuk menghubungkan apapun seperti untuk menghidupkan mesin dengan sistem interlock, ingin menghidupkan selenoid, ingin menghidupkan lampu dan masih banyak lagi.
2 rangkaian tersebut merupakan dasar pengetahuan
relay. Jika rekan rekan sudah bisa menguasai kedua rangkaian tersebut maka akan
sangat mudah sekali dalam mengimplementasikan relay untuk pembuatan mesin atau
untuk kegunaan lainnya.
Nah sampai disini dahulu rekan-rekan untuk
penjelasan mengenai dasar-dasar rangkaian relay untuk artikel selanjutnya saya
akan memberi beberapa contoh membuat rangkaian mesin sederhana dengan
menggunakan relay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan... Terima Kasih
Senangnya dapat berbagi ilmu.