Rabu, 25 Juli 2018

Belajar Read Program PLC Dengan Cepat dan Mudah

Belajar Read Program PLC Dengan Cepat dan Mudah


     PLC merupakan komponen elektronika yang dapat digunakan untuk membuat sebuah automatic mesin. Sekarang ini banyak produsen yang mengeluarkan jenis - jenis dan brand PLC saah satunya saja adalah pabrikan Mitsubishi. Produsen ini sangat banyak memproduksi PLC dengan type yang berbeda. Tentunya dalam memahami PLC ini cukup sulit tetapi kamu pasti bisa karena dulu saja juga sangat awam mengenai PLC ini.

     Nah Mengenai PLC ini apakah kamu sudah membaca artikel saya sebelumnya yaitu Dasar - Dasar PLC...?????

     Tentunya kamu bertanya- tanya bagaimana yang kita dapat membaca leader atau program yang ada dalam PLC tersebut..??

     Nah pada kesempatan ini akan saya jelasakan bagaimana sih cara membaca program PLC. Saya akan beri penjelasan yang sangat simple dengan saya ikutkan gambar kerja agar para pemca lebih mudah dalam memahami dan langsung mempratekkannya.

     Dalam penjelasan ini saya memberikan contoh PLC brand Mitsubishi dengan type CPU FX1S. Untuk selanjutnya sebalum memulai membaca program tersebut tentunya kalian harus menyiapkan software pembaca dulu seperti genarasi GX Developer, GX Work 2 dan GX Work 3. Karena PLC brand mitsubishi hanya dapat di baca menggunakan software tersebut. OK kita teruskan saja read program PLC dengan cepat dan mudah, berikut penjelasannya :

1.   Pastikan kamu mempunyai Software GX Developer,
Layar utama Software GX Developer Mitsubishi
2.  Siapkan juga kabel connection dan jangan lupa install driver kabel konveternya ya di PC/ Laptop kamu ya.
3.  Koneksikan PC/ Laptop dengan PLC menggunakan kabel koneksi tersebut. Selanjutnya buka software GX developer.
4. Setelah terbuka, klik tab Online dan klik Read from PLC.
5. Maka akan muncul select PLC series. Maksudnya kamu disuruh memilih type CPU dari PLC yang akan kamu baca. Dan pastikan kamu mencocokkan dengan PLC yang tertera di part number PLC yang akan kamu baca ya.
6. Setelah di pilih type CPU PLC klik OK,
  Klik 1X pada gambar Serial USB maka akan keluar PC side I/F Serial Setting yang digunakan untuk memilih type koneksi, COM port dan transmision speed. Ingat harus sama dengan USB port di PC/ Laptop ya.
Gbr.2 Setting Com port
7. Setelah kamu cocokan COM port PLC dengan PC/ laptop, Klik OK pada indikasi tab PC side I/F Serial Setting kemudian Klik OK.
  • Jika koneksi tidak benar maka akan ada message An unusable COM port was specified. Execute again after checking the COM port setting. 
  • Nah jika tidak bisa connect coba kamu cek adalah port dari PC/ laptop kamu apakah sudah sama dengan port PLC cocokkan port PC/ laptop dengan port PLC.
  • Dan apabila koneksi antara PLC dengan PC sudah benar maka akan muncul item cek list semua data tersebut seperti : Main, PLC, parameter, dan device data. (Cek list semua)
  • Kemudian kamu klik Execute.
8. Setelah klik Execute tunggu beberapa detik. Program akan memproses membaca leader yang ada di dalam CPU PLC tersebut. Proses tergantung dari leader yang tersimpan di memory PLC tersebut jika data leader sedikit maka proses Reading akan cepat tetapi sebalikanya jika data leadernya banyak maka proses Reading akan lumayan lama. Setelah selesai membacanya maka akan keluar pesan Successfully connected with the FX1SCPU (FX1SCPU muncul karena tipe CPU untuk blog ini saya pakai FX CPU).
9. Klik OK maka kamu sudah dapat melihat isi program leader pada PLC yang akan kamu lihat tersebut.
Gbr.3 Leader PLC

Dari kesembilan urutan tersebut merupakan cara untuk membaa sebuah program atau leader pada PLC Mitsubishi. Pada gambar 3 tersebut merupakan leader program yang digunakan untuk mengontrol sebuah peralatan elektronik, pnenumatic, relay dan masih banyak lagi yang bisa di kontrol.

    Ok cukup sekian bahasan mengenai cara membaca leader program sebuah PLC. Mungkin hal ini sangat panjang tetapi semoga tema kali ini dapat menambah ilmu dan dapat membatu kamu semua dalam mempelajari PLC tentunya.


Sabtu, 02 Juni 2018

Perbedaan dan fungsi Fuse, MCB dan ELCB



Perbedaan dan Fungsi Fuse, MCB dan ELCB.

Halo semua kemarin dalam artikel sebelumnya saya telah menjelaskan mengenai KHA (Kuat Hantar Arus) yaitu kekuatan yang dapat ditahan oleh kabel dalam mengalirkan arus listrik. Harus diingat selalu ya jangan salah pilih dalam pemilihan kabel karena salah satu penyebab utama kebakaran di indonesia adalah kondisi kabel yang tidak sesuai dengan KHA yang dibutuhkan.
Nah kali ini saya akan sedikit mengulas mengenai perbedaan dan fungsi dari fuse, MCB dan ELCB. Mari simak artikel ini dengan baik ya.
1.      Fuse
Fuse adalah sebuah komponen yang digunakan sebagai pemutus/ safety sebuah rangkaian komponen listrik.

  • Prinsip kerja dari fuse ini adalah jika terdapat lonjakan arus yang melebihi kapasitas kekuatan dari fuse tersebut. Misalnya terdapat Fuse 10 A dan anda memasang beban motor dengan kapasitas 15 A maka saat motor dihidupkan fuse akan putus.
  •  Cara menentukan ukuran fuse.
              Rumus Menentukan Fuse :
Fuse breakpoin (Ampere) = 125% x Rate current (Ampere)

Keterangan :

  •  Fuse breakpoin : Ukuran fuse,
  • Rate current : Arus maksimal yang dibutuhkan beban.
Sebuah contoh :
Jika terdapat motor dengan kekuatan 0.5 KW dengan tegangan 100 V berapakah fuse yang dibutuhkan untuk memproteksi motor agar aman dari shorting?
Pertama anda harus mencari Rate current dari motor tersebut menggunakan hukum daya.






Jadi dapat dilihat untuk ukuran fuse adalah 6,25 A dan jika dipasaran tidak ada yang sama dengan ukuran tersebut carilah 1 tingkat ukuran fuse di atas perhitungan fuse tersebut.

2.      MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung dan pembatas rangkaian listrik dari arus yang berlebihan.
·         Perbedaan yang MCB dengan fuse adalah jika MCB terdapat lonjakan arus yang melebihi kapasitas kekuatannya maka MCB akan break atau turun. Tetapi switch dari MCB ini bisa kita naikkan kembali dan tidak perlu mengganti MCB berbeda dari fuse jika terdapat lonjakan arus fuse akan putus maka fuse harus di ganti.
·         Harus diingat dalam penentuan MCB anda harus memperhatikan kapasitas kabelnya juga karena prinsipnya MCB melindungi beban dan melindungi kabel dari kebakaran.
Sebuah contoh :
-          Jika terdapat beban maksimal 10 A jika terjadi short atau hubung singkat maka beban akan dengan cepat naik (butuh diingat jika terjadi hubung singkat antara kutub Load dengan netral maka beban akan naik dengan seketika).

Jika MCB 10 A maka secara otomatis akan OFF  karena sudah diproteksi MCB 10 A dengan catatan kabel harus memiliki KHA di atas 10 A. Jika KHA kabel dibawah 10 A misalnya 7 A maka yang terjadi saat terjadi hubung singkat Arus akan naik dengan cepat sampai titik 10 A atau kerja dari MCB tetapi karena ukuran KHA kabel hanya 7 A maka kabel akan meleleh dan lama – lama akan terbakar terlebih dahulu sebelum titip kerja MCB yaitu 10 A. Hal itulah yang menyebabkan kebakaran di perumahan kita.

3.      ELCB
Bicara safety listrik tentunya anda harus mengenal ELCB ini. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) adalah perangkat pemutus yang akan bereaksi apabila terjadi kontak antara Arus load, netral ataupun grounding.

  • Prinsip kerja dari ELCB ini adalah jika terjadi short atau hubung singkat antara load, netral ataupun ground dan mencapai resistance (hambatan) yang ditentukan maka switch akan turun. Jika kita setting resistance 0.3 Ohm dan hubung singkat melebihi 0.3 Ohm maka switch akan turun (OFF).

  • Tetapi ingat ya saat memasang ELCB anda harus memastikan rangkaian kabel di rumah anda harus terpasang grounding.
OK rekan-rekan saya rasa cukup sekian ya bahasan mengenai Fuse, MCB dan ELCB. Jika anda kurang memahami tolong komen dan tanyakan saja ya.
Terima kasih atas partisipasi dan telah membaca blog saya ya.....

Sabtu, 26 Mei 2018

Menghitung Kuat Hantar Arus (KHA) Kabel



MENGHITUNG KUAT ARUS HANTAR KABEL

Mengenai masalah kabel tentunya para rekan-rekan semua pada tahukan, fungsi dari kabel tersebut. Akan saya jelaskan ulang bahwa Kabel adalah suatu media yang yang digunakan untuk menghantarkan seperti arus listrik, data, sinyal dan lainnya. Kabel secara umum terdiri dari 2 struktur utama yaitu kulit (Vynil) dan inti (Core).  
  1.  Kulit (vynil)  : Merupakan pembungkus inti kabel yang biasanya terbuat dari PVC 
  2.  Inti (core)     : Merupakan media utama penghantar dari kabel itu sendiri. Inti kabel ini dapat terbuat dari tembaga, perak, emas, alumunium dsb.
OK rekan-rekan sekalian yang akan saya bahas kali ini hanya sebatas kabel yang memiliki penghantar tembaga karena secara umum kabel yang digunakan di Indonesia tercinta kita ini untuk mengalirkan tegangan dan arus media penghantarnya adalah “Tembaga”.

  Dalam pemilihan kabel sangat penting dalam keamanan penggunaannya karena sekali kabel tersebut di instal sebagai media penghantar arus ke perangkat elektronik maka kabel tersebut tidak akan dicek kembali kondisinya. Padahal kabel sangat memungkinkan penyebab terjadinya kebakaran dalam perumahan atau perusahaan kita. Kenapa bisa menjadi penyebab kebakaran seperti ini penjelasannya  :

Timbulnya panas dari kabel tersebut adalah arus (Ampere ). Semakin besar arus yang melewati kabel tersebut maka akan menimbulkan panas di kulit kabel tersebut. Dan jika kulit kabel tidak dapat menahan panas yang timbul maka akan terjadi melelehnya kulit kabel dan selanjutnya akan terbakarnya kabel tersebut.
Masih ingat hukum daya, hukum daya antara lain :

P = V x I                                                     

Keterangan :
                                                                     
P = Simbol untuk daya dengan satuan watt
V = Simbol untuk tegangan dengan satuan volt
I  = Simbol untuk arus dengan satuan ampere

Misalnya saja rekan semua akan memasang AC di kamar dengan daya 400 Watt dan tegangan 220 V AC. Maka perhitungan arus yang akan digunakan sebagai berikut :
P = V x I                                                               
Jadi arus yang akan mengalir di AC 1,82 Ampere.
400 Watt = 220 V x I                             
I = 400/220
I = 1,82 Ampere

Jika di kamar kontrakan rekan semua sudah terpasang kulkas dengan daya 300 watt, TV daya 50 watt, Rise Cocker daya 300 watt yang semua perangkat tersebut bertegangan 220 V AC.

Jadi apabila rekan semua menggunakan semua perangkat tersebut secara bersamaan di satu waktu maka Arus yang mengalir di kabel adalah 1,82 + 1,6 + 0,23 + 1,26 = 4,91 Ampere. Apabila kabel yang digunakan memiliki kuat hantar 4 Ampere maka apa yang akan terjadi kabel akan meleleh dan akhirnya terbakar. Itulah yang menyebabkan terjadinya kebakaran.

    KHA (Kuat Hantar Arus) sebuah kabel berkonduktor Tembaga/ aluminium dengan berinsulasi PVC memiliki suhu maks konduktor 70o C dan memiliki Suhu ambien 30o C di udara.



    Nah dari tabel tersebut berdasarkan referenci PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) bisa dijadikan pengukuran ya. Penampang kabel (mm2) itu merupakan ukuran 1 kabel dengan kulitnya (di hitung perkawat tunggal dengan kulitnya ya). Dari contoh diatas bisa dilihat bahwa beban maksimal yang ditanggung di kamar adalah 4,91 Ampere maka bisa kita pakai diameter kabel 0.75 mm2.
Ok rekan-rekan mungkin cukup sekian ya penjelasan dari saya mengenai Kuat hantar arus pada kabel ya... semoga bisa menambah pengetahuan rekan –rekan semua..