Dasar Tenaga Listrik dan Bahaya Listrik
Listrik merupakan komponen utama yang
digunakan di kebutuhan primer sekarang ini. Dengan adanya listrik maka manusia
yang dulunya hidup dengan keterbatasan sekarang mampu untuk melakukan aktifitas
yang maju. Manusia mendapatkan penerangan yang dulunya hanya dari api/ obor dsb
sekarangn dengan listrik terciptalah penggunaan lampu. Contoh tersebut
merupakan sebagian contoh kecil yang digunakan masih banyak lagi kebergunaan listrik
pada kehidupan manusia.
Energi listrik tidak tercipta begitu
saja terdapat proses yang panjang sehingga energy listrik tersebut dapat kita
gunakan sebagai mestinya. Alur ketenagalistrikan antara lain :
Pembangkit - Transmisi – Distribusi
–
Pemanfaatan
1.
Pembangkit
Merupakan
bagian alat yang industry yang digunakan untuk memproduksi dan membangkitkan energi
atau tenaga listrik dengan bagian utama dari pembangkit listrik adalah
generator.
Generator
ini yaitu merupakan perangkat mesin yang mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik dengan menggunakan prinsip kerja
medan magnet dan penghantar listrik. Pastinya generator membutuhkan
pasokan bahan bakar, bahan bakar tersebut antara lain seperti Uap, Air, Gas,
Batubara, Nuklir dsb.
2.
Transmisi
Transmisi
merupakan saluran yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari
generator pembangkit listrik menuju distribusi panel. Jaringan listrik dari
generator sampai distribusi umumnya menempuh jarak yang sangat jauh. sehingga tegangan
pada generator akan berkurang saat sampai di distribusi jadi pada bagian
transmisi biasanya terdapat komponen penyetabil tegangan atau penguat tegangan.
Kontruksi transmisi terdiri dari antara lain
1)
Saluran udara
(Overhead Lines)
-
Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) kapasitas 500 KV,
-
Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) kapasitas 30 KV sampai 150 KV,
2)
Saluran Kabel
Tanah (Underground Line) Tegangan Tinggi (SKTT)
3)
Saluran Kabel
Laut (Submarine Line) Tegangan Tinggi (SKLTT)
3.
Distribusi
Sistem
distribusi berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari daya listrik besar
sampai pada pemanfaatan (konsumen). Pada distribusi biasanya terdapat trafo
step down yang berguna menurunkan tegangan tinggi ke tegangan rendah
(220V/380V) dan pisah – pisah perjalur penggunaannya.
4.
Pemanfaatan
Pada
bagian ini listrik sudah dapat digunakan oleh konsumen dengan ditambahkan
pemasangan KWH meter sebagai acuan pembayarannya. Lihat instalasi pemanfaatan
listrik yang aman Klik disini.
Tetapi manfaat listrik yang sangat
banyak tersebut juga berdampak bahaya jika penggunaannya dan pemanfaatannya
tidak dibarengi dengan keamanan yang bagus. Di Indonesia penggunaan terutama
instalasi listrik diatur oleh standar –standar yang sudah aman dan di uji
standar tersebut seperti “PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK” atau dikenal PUIL.
Standar pada PUIL tersebut diatur dengan
ketat agar penggunaan listrik aman bagi kehidupan manusia. Terdapat sumber –
sumber bahaya pada listrik yang dapat mengancam keselamatan penggunanya. Sumber bahaya listrik atau Electrical Hazard
tersebut antara lain :
1.
Arus kejut
listrik
2.
Efek termal
(Suhu berlebih)
3.
Efek medan
magnet dan efek medan listrik
Ketiga hal tersebut merupakan sumber –
sumber bahaya yang terdapat pada listrik. Dan semua hal tersebut akan berkaitan
dengan bahaya akibat terkena listrik. Bahaya akibat listrik antara lain :
1.
Bahaya sentuhan
langsung
Merupakan
bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan.
Bahaya
sentuhan langsung dapat dicegah dengan penggunaan isolasi yang bagus dan baik
pada konduktor. Jika sebuah kabel rusak pada kulit isolasinya maka dapat
menyebabkan bahaya sentuhan langsung.
2.
Bahaya sentuhan
tidak langsung
Merupakan
bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak betegangan.
Bahaya
sentuhan tidak langsung umumnya terjadi pada bagian elektronik seperti mesin
cuci yang berbodi besi, kulkas dan sebagainya yang merupakan efek dari
pembumian atau grounding yang tidak
bagus. Sehingga terdapat induksi dari tegangan motor yang berakibat tersebut
jika kita menyentuhnya. Bahaya sentuhan tidak langsung dapat dicegah dengan
pemasangan grounding yang tepat.
3.
Bahaya kebakaran
Bahaya kebakaran
merupakan bahaya yang terjadi saat ketidaksesuaian penggunaan material listrik.
Contoh dengan beban motor yang memiliki arus 20 A kita menggunakan kapasitas
kabel 10 A hal tersebut akan menyebabkan kabel terbakar. Pencegahan dari bahaya
kebakaran dengan penggunaan material listrik yang sesuai dengan ukuran dan
kapasitasnnya. Penggunaan kabel yang tepat dapat dilihat dari postingan KuatHantar Arus (KHA) sebelumnya.
Dampat cidera dari
terkena bahaya listrik dari sumber bahaya (Elektrical Hazard) dan bahaya akibat
listrik dipengaruhi dari ketiga hal dibawah ini :
1.
Bagian tubuh
yang tekena sengatan listrik,
2.
Besarnya
tegangan dan arus yang mengalir,
3.
Lamanya arus
mengalir pada tubuh.
Dari ketiga pengaruh
tersebut akan cidera yang kita terima pada tubuh kita akan sangat berkibat
fatal. Oleh karena itu energi/ tenaga listrik harus sangat berhati – hati dalam
tindakan, instalasi dan penggunaannya. Jangan sekali – kali kita anggap remeh
mengenai tegangan listrik ini karena listrik tersebut tidak terlihat, berbau
tetapi sangat mematikan.
Sekian tentang Dasar – Dasar penjelasan listrik
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan... Terima Kasih
Senangnya dapat berbagi ilmu.